Forum Komunikasi Ulam (Forkum) mengomentari teriakan Jokowi yang berujung tudingan termasuk organisasi terlarang Kelompok Khalifah (Hizbut) Tahrir Indonesia).
“Sebelum pemilu 2024 pasti ada free rider yang menyelesaikan masalah yang ada, seperti Cawe Cawe Jokowi.” Kemarin kita melihat konten yang diusung channel UIY dan juga mengajak Adhi Massardie menikmati momen pemakzulan. Jadi ada blast furnace di situ," ujar CEO Forkum Gus Sholeh.
Hal itu mengemuka saat diskusi di podcast Koma.id “Apa Salahnya Kelompok Khilafah Masuk Cawe-Cawe Menantang Jokowi?” pada Senin 19 Juni 2023.
Dari Plus, Gus Sholeh Mengaku Dipanggil Saya bermaksud mengakhiri persoalan ini dan salah satunya mengedukasi masyarakat. Memang, kata dia, tingkat kepercayaan diri Presiden Jokowi mendukung perolehan skor yang lebih tinggi.
“Ismail Yusanto yang organisasinya sudah dibubarkan, tapi niat jahat untuk menggulingkan Presiden Jokowi masih kuat. Dengan karakter tamu Herd. Aneh juga, tidak ada salahnya memakzulkan presiden," ujarnya. Ia mengatakan, HTI yang telah dilarang dan dibekukan ternyata masih eksis di ruang publik. Pemerintah saat ini seharusnya bisa melihat apa yang terjadi pada era Soekarno, yaitu adanya kelompok DI/TII sayap kanan yang dipimpin oleh Kartosuwiryo.
“Bung Karno mengambil tindakan tegas dan menghukum mati para pemimpinnya. Dan alhamdulillah dia mulai tenang setelah kecelakaan itu. Lalu ada PKI yang terus membuat malapetaka dan beraksi pada tahun 1965. Organisasi itu tidak hanya dibekukan, tetapi juga ditutup. Tapi tidak untuk FPI dan HTI, tidak ada yang ditangkap,” jelasnya.
Selain itu, Gus Sholeh menegaskan kembali bahwa HTI yang dipimpin Ismail Yusanto berusaha bersembunyi di bawah kecaman kelompok oposisi untuk memakzulkan Presiden. “Presiden Jokowi, apa yang terjadi, sekalipun dia melakukannya untuk bangsa dan negara. Tapi ternyata ada oknum bawah tanah yang sengaja menghasut rakyat untuk menyerang pemerintah dan mendukung pengunduran diri Jokowi," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment