Pendiri Crisis Center NII, Ken Setiawan mengungkapkan ajaran Perguruan Tinggi Islam Al-Zaytun berdasarkan pengalamannya di sana. Selama belajar di sana, ia menemukan banyak penyimpangan, termasuk beberapa yang diyakini dapat mengubah rukun Islam.
“Sejak 2002-2003 saat kami berangkat, kami dan teman-teman sudah menerima laporan dan banyak kejanggalan. Jadi bukan sekarang saja," ujar Ken Setiawan dari kanal YouTube TvOneNews Koma.id pada Selasa, 27 Juni 2023.“Rukun Islam berubah, mereka menafsirkannya secara berbeda. Untuk kategori MUI dianggap sesat,” kata Ken Setiawan.
Menurut Ken, Syahadat tidak diartikan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tetapi bahwa tidak ada negara di luar Negara Islam. Siapapun yang memiliki negara selain negara Islam adalah kafir.
“Jadi tafsir ini sudah beda, toh takfiri gampang bikin kafir lain,” ujarnya lagi.
Jadi tema doa, jelas Ken, bukan satu-satunya yang viral kemarin. Menurut dia, tetap tidak wajib mendoakan mereka karena menurutnya negara Indonesia tidak menghormati syariat Islam, tapi dia masih jahil, maka berdoalah sesuka mereka.
“Doa di negara Republik Indonesia dikatakan seperti buah apel yang baru dipetik dibungkus dengan foil yang tiba di supermarket,” jelas Ken.
“Tapi apel yang dibungkus jatuh ke dalam keranjang. Meski KTP Islam rajin beribadah, namun ada di dua tempat, di negara yang hukumnya bertentangan dengan hukum Tuhan. Pancasila itu idola, jadi mereka bukan muslim tapi pengikut Pancasila,” jelasnya. Juga, kata Ken, mereka akan berdoa jika negara Islam didirikan di Indonesia.
“Pembelajaran agama Islam menjadi tolak ukur penilaian Rahmatan Lil Alamin. Hari semakin hari semakin baik disana, semakin banyak yang kita pikul, semakin banyak tanggung jawab yang kita pikul,” ungkapnya.
Misal kita targetkan 100jt dalam sebulan maka kita akan dapat 50jt.Pertama kali di Jakarta: kalau meleset dari target, saya ditelanjangi dan dipukuli di rumah. Jika pendarahan tidak berhenti, itu tidak berhenti," katanya.
0 comments:
Post a Comment