Pakar keamanan komputer Vaccinecom Alfons Tanujaya mengatakan kali ini ada bocoran data. Faktanya, 337.225.465 baris data yang dijual di web gelap cukup lengkap dibandingkan dengan kebocoran data sebelumnya.Alfons mengatakan berdasarkan temuan Lilincom, 337 juta kurma Dukcapil yang terjual diyakini Juli 2023. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 270 juta jiwa.
Oleh karena itu, Alfons mencurigai bahwa peretas menyalin database mentah yang berisi data penduduk yang telah meninggal. Data ini lebih besar dari seluruh penduduk Indonesia dan diyakini termasuk data penduduk yang meninggal dunia.“Menurut pemeriksaan tiket.com, sample yang mendapat update terbaru adalah dari tahun 2018,” ujar Alfons.
Dari 337 juta data Dukcapil yang bocor, 69 kolom memuat data penting yang tidak dibocorkan sebelumnya. 
“Dalam 69 kolom tersebut ada beberapa kolom yang kosong, tetapi ada 28 kolom data yang cukup besar untuk menampung informasi apa?” NIK, nama depan dan belakang, tanggal lahir, nomor akte kelahiran, golongan darah, agama, status perkawinan – dia menjelaskan.
“(Jadi) ada peningkatan, ada peningkatan nomor akta nikah dan nomor perceraian, peningkatan tanggal nikah/cerai yang berkaitan dengan cacat fisik, cacat, gelar, jenis pekerjaan, NIK ibu, “NIK NIK des Father's, nama ibu, nama ayah,” lanjutnya.
Untuk menjamin keamanan data, para hacker juga membeberkan informasi tentang korban, seperti nama pengurus RT dan pengurus RT wilayahnya.
“Data Dukcapil yang berisi nama depan dan belakang pendaftar, PIN pendaftar, nama pendaftar dan PIN pendaftar dapat dijadikan template. Jadi kalau saya tolak lagi bingung datanya apa? Ada tanggal input, nomor KK, ada tanggal ganti, tanggal cetak KTP, tanggal ganti KTP?” kata Alfons.
sumber Koma indonesia
0 comments:
Post a Comment